Pages

lokana firda. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah seorang perempuan yang ibu lahirkan pada tanggal 5 Februari. saya sangat menyukai dunia sains dalam kajian kehidupan. hingga akhirnya jatuhlah pilihan hidup saya untuk mengarungi dunia Matematika yang dikomparasikan dengan dunia pendidikan. sehingga dengan buah hasil ilmu yang saya kaji, saya dapat mengaplikasikan sebagai Pendidik Matematika. Untuk Muhammadiyah, Untuk Islam dan Bangsa
y

cursor

Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

bunga mawar

RSS
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Merubah Inspirasi menjadi sebuah coretan tangan

“Saya menghendaki cinta yang bukan sekedar ungkapan afeksi semata, lebih dari itu : cinta platonic yang berpulang pada nilai keabadian cinta-Nya.”


Begitu banyak orang-orang menyatakan dirinya mencintai lawan jenisnya. Ada yang tertahan, ada pula yang terekspresikan. Menahan entah karena dirinya merasa kurang cukup pantas bagi orang yang dicintainya maupun memang menahan malu kepada Rabb-nya. Menjadi laki-laki maupun perempuan ‘langka’ teramat sulit, yaitu seseorang yang mencintai lawan jenis karena malu, malu karena ia mencintai Allah sebagai Tuhan semesta alam, kepada Rasulullah dan sahabatnya dan kepada kedua orangtuanya. Namun bukan berarti cinta yang diberikan kepada lawan jenis menjadi berkurang, justru cinta ini sangat sempurna. Menyertai teladan-teladan yang menuntun cinta kejalan yang begitu mulia dihadapan Allah. “Seseorang yang berani menyatakan cinta kepada seseorang, ia harus berani menikahinya sebagai bukti bahwa ia benar-benar cinta. Ia berani berkorban dan ia berani bertanggung jawab.”
Isak tangis malam itu membuat badan ini merinding hingga dini hari. Tak kuasa ku mendengar. Suara isak itu seperti meluapkan isi hatinya yang begitu mendalam, tentunya perasaan sedih atau penyesalan yang membuat dirinya terpukul. Suara isak tersebut berasal dari luar ruang dinding kamarku. Entah kamar sebelah kanan kiriku atau depan kamarku. Atau bahkan didepan pintu kamarku. Suara itu semakin jelas dan terdengar pekat ditelingaku. Inginku keluar kamar untuk memastikan keadaan, namun seolah selimut ini menahanku untuk beranjak dari tempat tidur.
Suara itu semakin melemah, sepertinya isi hatinya sudah terluapkan. Kurang lebih tiga jam lamanya ia menangis sesenggukan. Aku beranjak dari tempat tidur untuk mengambil air wudhu, hening seketika ketika takbir dalam sholat Tahajudku. “Allahu akbar..!!”. “Ya Allah sang pemaaf, maafkan semua kesalahan dan kelalaianku sehingga membuat-Mu murka terhadapku, keluarga dan kerabatku. Demi Engkau sang pemilik hidup tuntunlah kami dalam skenario kehidupan yang Kau ciptakan pada kami, sehingga kami terhindar dari fitnah kubur dan terjaga dari amalan-amalan yang tak Kau Ridhoi. Ya Rabb sang pemilik cinta, Aku mencintai-Mu, Utusan-Mu dan sahabatnya, Ayah Ibu dan makhluk ciptaan-Mu, sesungguhnya aku bersandar pada-Mu dalam memilih dan memantapkan pilihanku. Aku hanya bisa menilai bahwasannya ia orang baik dan selalu berusaha menjadi yang terbaik. Sholeh/Sholehah adalah hak-Mu ya Allah. Hindarkanku dan sahabat-sahabatku dari godaan cinta melebihi cinta kepada-Mu.”
***
                Terdengar suara adzan yang sangat merdu dari menara Masjid. Masjid ini terletak tak jauh tempat kos. Tersentak aku dalam tidur sejenak diatas sajadah usai sholat Tahajud. “Astaghfirullah, aku tertidur.. >_< “. Usai sholat Subuh, ku lantunkan ayat-ayat-Nya. tiba-tiba terdengarlah suara pintu diketuk “Tok..tok..tok...Assalamu’alaikum Dinda.” Terdengar salam dari orang dibalik pintu. Perlahan ku bukakan pintu.
“Wa’alaikumussalam..” jawabku.
Tiba-tiba perempuan berbadan gendut agak tinggi memelukku erat-erat sambil menangis dan meminta maaf.
“Dinda, seandainya dahulu ku menuruti nasihatmu tentu aku tak akan mengalami hal seperti ini. Aku sangat menyesal Dinda.” Ani mengadu sambil menangis terisak.
“Apakah semalam kau yang menangis berjam-jam, Ani?” tanyaku.
“Iya Dinda, semalam kau mendengar ya?” jawab Ani
“Iya Ani, tapi semalam aku benar-benar tidak tahu, kau kenapa Ani?” tanyaku
“Frans telah mengkhianati dan meninggalkanku dengan perempuan lain. Kini aku berbadan gendut, berjerawat. Bahkan ia tak hanya menyakitiku, tentu keluarga dan kerabatku akan tau dan merasakan pengkhianatan ini. Aku tak menyangka ia mau menikahi perempuan selain aku. Aku begitu bodoh telah mempercayainya, mencintainya hingga sekian tahun. aku rasa ia sangat mencintaiku. Setiap pagi siang dan malam ia selalu menelponku untuk sekedar menanyakan keadaanku dan cerita pengantarku tidur malam, menemaniku saat kesepian melalui telepon. Menurutku, cara inilah yang paling efektif untuk menjaga hubungan jarak jauh antara aku dan dia. bersusah payah ku selesaikan studi Sarjanaku di Australia ini dan untuk segera kembali ke Indonesia, menapaki hidup bersamanya hingga akhir hayatku.” Cerita Ani sambil terisak.
Cerita yang dialami Ani mengingatkanku pada beberapa tahun yang lalu. Aku pernah mengalaminya walaupun mungkin tak sepedih yang Ani alami. Cerita masa laluku yang sudah terkubur begitu dalam, jika itu mayat mungkin sudah membusuk, kini tercium lagi baunya dan seolah merasakan lagi aroma tersebut. Tak terasa air mata ini ikutan meleleh bersama Ani.
“Dinda, kok bengong?” tanya Ani mengagetkanku
Sambil menutup pintu dan ku lepaskan mukena yang masih ku kenakan, ku nasehati Ani seperti dulu ku nasehati diriku sendiri, untuk bangkit dari keterpurukan.
“Ani, Aku pernah merasakan apa yang kamu rasakan sekarang sekalipun yang ku rasakan tak sepedih yang kau alami. Ani, seseorang mencintai orang lain seperti mencintai dirinya sendiri, namun terkadang kita melampaui batas sehingga kita lalai akan kesucian cinta yang kita miliki bahkan lalai dengan sang pemilik cinta. Sang pemilik cinta, begitu mencintaimu sehingga ia merasa cemburu terhadapmu. Hingga akhirnya ia berkehendak untuk memisahkan kalian. Jika ia sungguh mencintaimu, ia tak akan melakukan itu. Ia akan menjadikanmu sesuatu itu halal baginya. Ia tak akan begitu lama mengulur-ngulur waktu hanya untuk berpacaran denganmu. Itu pertanda jelas bahwa ia masih ragu akan cintanya untukmu. Kecuali ia mengulur waktu karena suatu hal terjadi padanya maupun padamu. Ada dua tipe laki-laki yang sungguh-sungguh dalam mencintaimu yaitu meninggalkanmu tanpa melukai perasaanmu atau menikahimu.” Nasehatku
“Pantas saja Dinda, akhir-akhir ini aku merasakan ia berbeda sikap denganku setelah aku mencemburuinya karena ada seorang perempuan yang mengirim pesan di facebooknya. Sapaan centil itu membuatku bertanya-tanya dan meluapkan emosiku huu..huu..huu..” tambah Ani sambil sesenggukan.
“...Atau karena kini aku sudah berubah menjadi perempuan gendut, berjerawat, ceroboh, pelupa atau ia telah bosan denganku?” tambah Ani.
“Apakah selama ini kau mempercayainya bahwa ia disana baik-baik saja?” tanyaku.
Sambil mengusap air mata, Ani menggelengkan kepala.
“Kau begitu mencintainya dan kau tak ingin kehilangannya?” tanyaku
Masih sambil mengusap pipi merahnya ia mengangguk mantap.
“Apa alasan dia memutuskanmu?” tanyaku
“Ia mengatakan kini aku tak cantik seperti dulu, membosankan dan jarang mengangkat telepon.” Jawabnya
“..????.. (sepele amat)?” jawabku dalam hati
Long Distance Relationship yang biasa dikenal oleh pemuda masa kini sebagai LDR atau hubungan jarak jauh. Banyak sekali kegagalan cinta terjadi oleh hal semacam ini. Aku rasa bukan karena masalah komunikasi maupun perbedaan dunia yang sedang mereka rasakan. Namun suatu bentuk kepercayaan yang dimiliki oleh kedua insan yang saling mencintai. Sejauh apapun, tak ada komunikasi apapun jika mereka saling percaya dan memiliki misi yang jelas, hubungan itu akan baik-baik saja. Kecuali Allah swt berkehendak lain misalnya salah satu pihak membatalkan karena orang tuanya menginginkan anaknya segera menikah. Sehingga membuat hubungan ini tak akan berlanjut. Sebenarnya itupun suatu pertanda bahwa orang tua sudah tidak meridhoi dan lebih meridhoi kepada lain insan. Disinilah insan seharusnya menempatkan cinta bukan sekedar cinta, namun cinta yang benar-benar pulang kepada sng pemilik-Nya. hingga akhirnya ia semua keputusan ditangan Allah dan kita rela bahwa semua ini bukanlah kehendak kita. Bahwa semua ini ada yang lebih berhak memiliki.
***
“Ani, ujian tesismu tinggal hitungan hari. Tak mungkin kamu terus-terusan dalam keadaan seperti ini. Bersyukurlah Ani, bahwa Allah telah menunjukkan semua ini padamu. Ia tak layak mendampingimu. Seseorang hadir dalam hidup kita ada yang sesaat ada pula yang setia setiap saat, ia datang dan pergi silih berganti meninggalkan kasih yang begitu perih. Namun, mungkin Allah sengaja mempertemukan kita dengan beberapa orang yang salah hingga akhirnya bertemu dengan orang yang tepat supaya kita mensyukuri nikmat karunia-Nya sepanjang masa. Laki-laki pun memiliki rasa dan egoisme, ia tak ingin kau cemburui terus-terusan hingga ia merasa jenuh. Alasan kau tak cantik lagi sepertinya itu hanya alasannya saja, menurutku kau masih sangat terlihat cantik. Perjalananmu masih panjang dank au masih terlalu muda jika kau berputus asa, semua impianmu akan hancur.” Jelasku
                “Begitulah cinta deritanya tiada pernah berakhir” (Cu patkai dalam film Kera sakti). Itu bukanlah derita namun diri kita sendiri yang membuatnya sebagai derita dan penderitaan. Jika kita yakin dan menyandarkan semua ini pada sng pemilik cinta, Allah akan menghadiahkan cinta itu sebagai anugrah terindah fii dunya wal akherat. Menapaki hidup untuk perjuangan Islam, berdakwah, melindungi diri dari godaan serta yang terpenting adalah menyempurnakan separuh agamanya. Bukan inta yang sekedar ungkapan afeksi, ungkapan perasaan yang tak terwujud dalam sebuah pertanggung jawaban, yang terkekung dalam nafsu yang berakibat fatal dan galau berkepanjangan. Hati-hati dengan laki-laki yang menyatakan cinta padamu (perempuan) belum tentu ia mencintaimu, boleh jadi ia hanya menginginkanmu untuk sesaat atau lebih bejatnya menuruti hasrat jiwa yang tak tekendali, naudzubillah. Juga berhati-hatilah dengan perempuan, ia boleh jadi menjadi seseorang yang teramat manis hanya untuk memperdaya dirimu, supaya ia terlihat menjadi sosok yang sekedar dianggap ‘penting’ dimata laki-laki, menjadi ojek kesana kemari, memanfaatkan laki-laki tersebut, Naudzubillah. So, kembalikan cinta tersebut pada yang Maha Kuasa, Maha pemilik cinta. Relakan ia jika memang ia harus pergi, seperti kau ikhlas membuang kotoranmu dijamban #ups.
Semoga bermanfaat :D



Begitu banyak orang-orang menyatakan dirinya mencintai lawan jenisnya. Ada yang tertahan, ada pula yang terekspresikan. Menahan entah karena dirinya merasa kurang cukup pantas bagi orang yang dicintainya maupun memang menahan malu kepada Rabb-nya. Menjadi laki-laki maupun perempuan ‘langka’ teramat sulit, yaitu seseorang yang mencintai lawan jenis karena malu, malu karena ia mencintai Allah sebagai Tuhan semesta alam, kepada Rasulullah dan sahabatnya dan kepada kedua orangtuanya. Namun bukan berarti cinta yang diberikan kepada lawan jenis menjadi berkurang, justru cinta ini sangat sempurna. Menyertai teladan-teladan yang menuntun cinta kejalan yang begitu mulia dihadapan Allah. “Seseorang yang berani menyatakan cinta kepada seseorang, ia harus berani menikahinya sebagai bukti bahwa ia benar-benar cinta. Ia berani berkorban dan ia berani bertanggung jawab.”
Isak tangis malam itu membuat badan ini merinding hingga dini hari. Tak kuasa ku mendengar. Suara isak itu seperti meluapkan isi hatinya yang begitu mendalam, tentunya perasaan sedih atau penyesalan yang membuat dirinya terpukul. Suara isak tersebut berasal dari luar ruang dinding kamarku. Entah kamar sebelah kanan kiriku atau depan kamarku. Atau bahkan didepan pintu kamarku. Suara itu semakin jelas dan terdengar pekat ditelingaku. Inginku keluar kamar untuk memastikan keadaan, namun seolah selimut ini menahanku untuk beranjak dari tempat tidur.
Suara itu semakin melemah, sepertinya isi hatinya sudah terluapkan. Kurang lebih tiga jam lamanya ia menangis sesenggukan. Aku beranjak dari tempat tidur untuk mengambil air wudhu, hening seketika ketika takbir dalam sholat Tahajudku. “Allahu akbar..!!”. “Ya Allah sang pemaaf, maafkan semua kesalahan dan kelalaianku sehingga membuat-Mu murka terhadapku, keluarga dan kerabatku. Demi Engkau sang pemilik hidup tuntunlah kami dalam skenario kehidupan yang Kau ciptakan pada kami, sehingga kami terhindar dari fitnah kubur dan terjaga dari amalan-amalan yang tak Kau Ridhoi. Ya Rabb sang pemilik cinta, Aku mencintai-Mu, Utusan-Mu dan sahabatnya, Ayah Ibu dan makhluk ciptaan-Mu, sesungguhnya aku bersandar pada-Mu dalam memilih dan memantapkan pilihanku. Aku hanya bisa menilai bahwasannya ia orang baik dan selalu berusaha menjadi yang terbaik. Sholeh/Sholehah adalah hak-Mu ya Allah. Hindarkanku dan sahabat-sahabatku dari godaan cinta melebihi cinta kepada-Mu.”
***
                Terdengar suara adzan yang sangat merdu dari menara Masjid. Masjid ini terletak tak jauh tempat kos. Tersentak aku dalam tidur sejenak diatas sajadah usai sholat Tahajud. “Astaghfirullah, aku tertidur.. >_< “. Usai sholat Subuh, ku lantunkan ayat-ayat-Nya. tiba-tiba terdengarlah suara pintu diketuk “Tok..tok..tok...Assalamu’alaikum Dinda.” Terdengar salam dari orang dibalik pintu. Perlahan ku bukakan pintu.
“Wa’alaikumussalam..” jawabku.
Tiba-tiba perempuan berbadan gendut agak tinggi memelukku erat-erat sambil menangis dan meminta maaf.
“Dinda, seandainya dahulu ku menuruti nasihatmu tentu aku tak akan mengalami hal seperti ini. Aku sangat menyesal Dinda.” Ani mengadu sambil menangis terisak.
“Apakah semalam kau yang menangis berjam-jam, Ani?” tanyaku.
“Iya Dinda, semalam kau mendengar ya?” jawab Ani
“Iya Ani, tapi semalam aku benar-benar tidak tahu, kau kenapa Ani?” tanyaku
“Frans telah mengkhianati dan meninggalkanku dengan perempuan lain. Kini aku berbadan gendut, berjerawat. Bahkan ia tak hanya menyakitiku, tentu keluarga dan kerabatku akan tau dan merasakan pengkhianatan ini. Aku tak menyangka ia mau menikahi perempuan selain aku. Aku begitu bodoh telah mempercayainya, mencintainya hingga sekian tahun. aku rasa ia sangat mencintaiku. Setiap pagi siang dan malam ia selalu menelponku untuk sekedar menanyakan keadaanku dan cerita pengantarku tidur malam, menemaniku saat kesepian melalui telepon. Menurutku, cara inilah yang paling efektif untuk menjaga hubungan jarak jauh antara aku dan dia. bersusah payah ku selesaikan studi Sarjanaku di Australia ini dan untuk segera kembali ke Indonesia, menapaki hidup bersamanya hingga akhir hayatku.” Cerita Ani sambil terisak.
Cerita yang dialami Ani mengingatkanku pada beberapa tahun yang lalu. Aku pernah mengalaminya walaupun mungkin tak sepedih yang Ani alami. Cerita masa laluku yang sudah terkubur begitu dalam, jika itu mayat mungkin sudah membusuk, kini tercium lagi baunya dan seolah merasakan lagi aroma tersebut. Tak terasa air mata ini ikutan meleleh bersama Ani.
“Dinda, kok bengong?” tanya Ani mengagetkanku
Sambil menutup pintu dan ku lepaskan mukena yang masih ku kenakan, ku nasehati Ani seperti dulu ku nasehati diriku sendiri, untuk bangkit dari keterpurukan.
“Ani, Aku pernah merasakan apa yang kamu rasakan sekarang sekalipun yang ku rasakan tak sepedih yang kau alami. Ani, seseorang mencintai orang lain seperti mencintai dirinya sendiri, namun terkadang kita melampaui batas sehingga kita lalai akan kesucian cinta yang kita miliki bahkan lalai dengan sang pemilik cinta. Sang pemilik cinta, begitu mencintaimu sehingga ia merasa cemburu terhadapmu. Hingga akhirnya ia berkehendak untuk memisahkan kalian. Jika ia sungguh mencintaimu, ia tak akan melakukan itu. Ia akan menjadikanmu sesuatu itu halal baginya. Ia tak akan begitu lama mengulur-ngulur waktu hanya untuk berpacaran denganmu. Itu pertanda jelas bahwa ia masih ragu akan cintanya untukmu. Kecuali ia mengulur waktu karena suatu hal terjadi padanya maupun padamu. Ada dua tipe laki-laki yang sungguh-sungguh dalam mencintaimu yaitu meninggalkanmu tanpa melukai perasaanmu atau menikahimu.” Nasehatku
“Pantas saja Dinda, akhir-akhir ini aku merasakan ia berbeda sikap denganku setelah aku mencemburuinya karena ada seorang perempuan yang mengirim pesan di facebooknya. Sapaan centil itu membuatku bertanya-tanya dan meluapkan emosiku huu..huu..huu..” tambah Ani sambil sesenggukan.
“...Atau karena kini aku sudah berubah menjadi perempuan gendut, berjerawat, ceroboh, pelupa atau ia telah bosan denganku?” tambah Ani.
“Apakah selama ini kau mempercayainya bahwa ia disana baik-baik saja?” tanyaku.
Sambil mengusap air mata, Ani menggelengkan kepala.
“Kau begitu mencintainya dan kau tak ingin kehilangannya?” tanyaku
Masih sambil mengusap pipi merahnya ia mengangguk mantap.
“Apa alasan dia memutuskanmu?” tanyaku
“Ia mengatakan kini aku tak cantik seperti dulu, membosankan dan jarang mengangkat telepon.” Jawabnya
“..????.. (sepele amat)?” jawabku dalam hati
Long Distance Relationship yang biasa dikenal oleh pemuda masa kini sebagai LDR atau hubungan jarak jauh. Banyak sekali kegagalan cinta terjadi oleh hal semacam ini. Aku rasa bukan karena masalah komunikasi maupun perbedaan dunia yang sedang mereka rasakan. Namun suatu bentuk kepercayaan yang dimiliki oleh kedua insan yang saling mencintai. Sejauh apapun, tak ada komunikasi apapun jika mereka saling percaya dan memiliki misi yang jelas, hubungan itu akan baik-baik saja. Kecuali Allah swt berkehendak lain misalnya salah satu pihak membatalkan karena orang tuanya menginginkan anaknya segera menikah. Sehingga membuat hubungan ini tak akan berlanjut. Sebenarnya itupun suatu pertanda bahwa orang tua sudah tidak meridhoi dan lebih meridhoi kepada lain insan. Disinilah insan seharusnya menempatkan cinta bukan sekedar cinta, namun cinta yang benar-benar pulang kepada sng pemilik-Nya. hingga akhirnya ia semua keputusan ditangan Allah dan kita rela bahwa semua ini bukanlah kehendak kita. Bahwa semua ini ada yang lebih berhak memiliki.
***
“Ani, ujian tesismu tinggal hitungan hari. Tak mungkin kamu terus-terusan dalam keadaan seperti ini. Bersyukurlah Ani, bahwa Allah telah menunjukkan semua ini padamu. Ia tak layak mendampingimu. Seseorang hadir dalam hidup kita ada yang sesaat ada pula yang setia setiap saat, ia datang dan pergi silih berganti meninggalkan kasih yang begitu perih. Namun, mungkin Allah sengaja mempertemukan kita dengan beberapa orang yang salah hingga akhirnya bertemu dengan orang yang tepat supaya kita mensyukuri nikmat karunia-Nya sepanjang masa. Laki-laki pun memiliki rasa dan egoisme, ia tak ingin kau cemburui terus-terusan hingga ia merasa jenuh. Alasan kau tak cantik lagi sepertinya itu hanya alasannya saja, menurutku kau masih sangat terlihat cantik. Perjalananmu masih panjang dank au masih terlalu muda jika kau berputus asa, semua impianmu akan hancur.” Jelasku
                “Begitulah cinta deritanya tiada pernah berakhir” (Cu patkai dalam film Kera sakti). Itu bukanlah derita namun diri kita sendiri yang membuatnya sebagai derita dan penderitaan. Jika kita yakin dan menyandarkan semua ini pada sng pemilik cinta, Allah akan menghadiahkan cinta itu sebagai anugrah terindah fii dunya wal akherat. Menapaki hidup untuk perjuangan Islam, berdakwah, melindungi diri dari godaan serta yang terpenting adalah menyempurnakan separuh agamanya. Bukan inta yang sekedar ungkapan afeksi, ungkapan perasaan yang tak terwujud dalam sebuah pertanggung jawaban, yang terkekung dalam nafsu yang berakibat fatal dan galau berkepanjangan. Hati-hati dengan laki-laki yang menyatakan cinta padamu (perempuan) belum tentu ia mencintaimu, boleh jadi ia hanya menginginkanmu untuk sesaat atau lebih bejatnya menuruti hasrat jiwa yang tak tekendali, naudzubillah. Juga berhati-hatilah dengan perempuan, ia boleh jadi menjadi seseorang yang teramat manis hanya untuk memperdaya dirimu, supaya ia terlihat menjadi sosok yang sekedar dianggap ‘penting’ dimata laki-laki, menjadi ojek kesana kemari, memanfaatkan laki-laki tersebut, Naudzubillah. So, kembalikan cinta tersebut pada yang Maha Kuasa, Maha pemilik cinta. Relakan ia jika memang ia harus pergi, seperti kau ikhlas membuang kotoranmu dijamban #ups.
Semoga bermanfaat :D

Lokana_sebagai seorang perempuan setidaknya peduli dan berani

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Ads