Pages

lokana firda. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah seorang perempuan yang ibu lahirkan pada tanggal 5 Februari. saya sangat menyukai dunia sains dalam kajian kehidupan. hingga akhirnya jatuhlah pilihan hidup saya untuk mengarungi dunia Matematika yang dikomparasikan dengan dunia pendidikan. sehingga dengan buah hasil ilmu yang saya kaji, saya dapat mengaplikasikan sebagai Pendidik Matematika. Untuk Muhammadiyah, Untuk Islam dan Bangsa
y

cursor

Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

bunga mawar

RSS
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Merubah Inspirasi menjadi sebuah coretan tangan

Wadah : landasan kebenaran, Isi : eksplorasi kebenaran

Karena kebenaran memiliki sifat "ada" adalah sesuatu yang paling mendasar pada semua struktur yang terbentuk di dunia ini maupun dunia matematika di alam pikiran manusia...



Dunia matematika model menggunakan hermeutika. Meniru matematikawan murni, yaitu berfikirnya menggunakan landasan maka disebut kaum foundalism. Dunia ini memiliki dua hal yaitu berlandasan atau tidak. Mengkaji statement tersebut kita pun menilik jendela dunia nyata, bahwa statement tersebut benar-benar dekat dengan kehidupan. Bahwa agama yang diyakini memiliki landasan untuk melakukan peritah dan menjauhi larangan, bergaul dengan sesama memiliki landasan adab, berbicara memiliki landasan kejujuran, dan lain sebagainya yang tentu melakukan segala sesuatu harus berlandaskan dengan ilmu yang benar.
Kebenaran yang kita lakukan, yang berdasarkan dengan ilmu benar tentunya sewaktu-waktu dapat dibuktikan kebenarannya atau cara bernalar yang ada. Menurut Prof. Marsigit, M.A. bahwa struktur yang paling mendasar adalah “wadah dan isi”. Ketika kita menelaah makna dari wadah dan isi, mengandung makna yang sangat mendalam. Wadah diibaratkan dasar yang membentuk dan isi adalah segala sesuatu yang terbentuk.
Wadah, membentuk segala sesuatu yang mengisi ruang wadah tersebut. Hal tersebut menjadi dasar keberagaman kebenaran. Membentuk karakter baik secara kualitas maupun kuantitas. Wadah gelas di isi air maka akan berbentuk gelas, begitu pula dengan pikiran yang mewadahi pengetahuan kita. Wadah ilmu kita sehat, baik dan benar maka secara otomatis pengetahuan yang kita miliki mengandung pemikiran dan pengetahuan yang sehat, baik dan benar. Tentunya dengan pemikiran dan pengetahuan yang sehat, baik dan benar akan melandasi seseorang berbuat kebaikan dan kebenaran dalam kehidupan sehari-hari. Secara tidak langsung, pemikiran dan pengetahuan yang sehat, baik dan benar menjadi wadah dari sikap seseorang sehari-hari. Begitulah, bahwa isi mengikuti wadah dan bentuk wadah tereksplorasi melalui isi yang mengisi wadah tersebut.

Cara berpikir matematika ini lah memiliki landasan “ada” bukan “mengada” sehingga keberadaan yang dilakukan memiliki landasan kebenaran yang ada, bukan pengandaian seolah hal tersebut ada. Matematika memiliki cara berpikir matematis, memiliki landasan yang sistematis dan berurut sehingga dalam pencapaiannya secara struktur lebih jelas dan nyata terutama dalam menghadapi persoalan lingkungan baik dunia diri maupun dunia luar. Persoalan hidup, landasan berpikir dan diri kita memiliki garis yang lurus, sehingga sebenarnya dengan mudah kita mampu mencapai jalan keluar namun yang membelokkan manusia pada garis lurus tersebut adalah dosa atau perbuatan tercela yang menutupi mata hati dan pikiran manusia sehingga manusia tersebut tidak menemukan titik terang jalan keluarnya. Oleh karena itu, kita sebagai manusia hendaknya mampu meletakkan foundalism sebagai pegangan dalam berbuat atau bersikap sehingga kita tidak melakukan “mengada” yang seolah itu hal yang ada, karena itu justru akan menggelapkan jalan keluarnya setiap persoalan hidup kita.

Lokana Firda Amrina
PM D / 15709251055 / Matematika Model
Prof. Dr. Marsigit, M.A.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Ads