Pages

lokana firda. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah seorang perempuan yang ibu lahirkan pada tanggal 5 Februari. saya sangat menyukai dunia sains dalam kajian kehidupan. hingga akhirnya jatuhlah pilihan hidup saya untuk mengarungi dunia Matematika yang dikomparasikan dengan dunia pendidikan. sehingga dengan buah hasil ilmu yang saya kaji, saya dapat mengaplikasikan sebagai Pendidik Matematika. Untuk Muhammadiyah, Untuk Islam dan Bangsa
y

cursor

Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

bunga mawar

RSS
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Merubah Inspirasi menjadi sebuah coretan tangan

Struktur Lengkap Dari Suatu Unsur

Tugas 3 : Refleksi 3
                   
Lokana Firda Amrina
15709251055 / Pend.Matematika D


Suatu hal memiliki struktur lengkap jika terdiri atas eksistensi dan intensi. Unsur yang dieksistensikan harus berada dalam sisi ruang dan waktu. Jadi, suatu unsure dalam ruang dan waktu yang dieksistensikan yaitu timeline atau unsur yang sesuai dengan sejarahnya. Pada setiap titik sejarah itu dapat dieksistensikan dalam sisi ruangnya. Ruang itu adalah keanekaragaman dan dimensinya. Sedangkan intensi setiap titik dari suatu unsure akan ditemukan kedalamannya. Timbul sebuah pertanyaan, Ekstensi dan intensi yang seperti apa yang diinginkan dalam sebuah unsur? Jawabannya yaitu Ekstensi dan intense seperti yang dikehendaki oleh para filsuf, matematikawan, dan para ilmuan, supaya unsur yang ingin kita jelaskan tersebut valid, dapat dipercaya dan akuntabel. Kerangka dari suatu unsure dilihat dari struktur ontologisnya, karena tidak ada yang lebih dalam lagi dari yang ada dan yang mungkin ada jika dikaitkan dengan pemikiran kita. Lain hal jika dikaitkan dengan hati dan spiritual maka yang lebih dalam yaitu kuasa Allah SWT atau yang disebut spiritualitas. Untuk menentukan unsure ontologisnya, caranya yaitu ambil yang paling dasar yang dapat dieksistensikan kedalam ruang dan waktu. Ciri-ciri unsure dasar dalam filsafat adalah suatu istilah yang sudah singular. Melihat masa depan itu bergantung dengan teknologi yang digunakan. Untuk eksistensi itu sendiri, pertama tergantung dari sejauh mana mengalir timeline suatu zaman dari unsure tersebut, kedua ditentukan oleh pemikiran para filsuf dan ketiga adalah kedalamannya dan hakekatnya. Secara singkat dapat dimulai dari hakekat suatu unsur, epistemology unsure tersebut, estetika dan etnik dari unsure tersebut. Selain unsur, dari yang ada dan yang mungkin ada bisa diarahkan dengan pemikiran para filsuf, bukan dengan pemikiran kita sendiri, dan hindari hipostetikal analisis. Dari suatu unsur, kemudian diteliti dengan berbagai ilmu dan pengetahuan yang berdimensi maka dapat dikatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan simulasi dari kehidupan sehari-hari, dari yang ada dan yang mungkin ada seputar dari apa yang kita fikirkan, contohnya makan dan minum.
Suatu unsure diambil dari kata benda dan kata sifatnya. Dalam membuat eksistensi, harus menggunakan sistematika yaitu timeline dari pemikiran para filsuf contohnya, zaman Yunani berpikir tentang suatu unsure tersebut seperti apa, secara filsafat, suatu unsure tidak bisa diparsialkan dan harus komprehensif. Komprehensif artinya pikiran didalam pikiran dan pikiran diluar pikiran, tenatng siapa yang berbicara mengenai unsure tersebut, dan bagaimana penjelasan unsure tersebut, mengakui hingga menembus ruang dan waktu yaitu masuk kedunia kegelapan sampai dunia pencerahan yang ditandai dengan munculnya tokoh-tokoh modern seperti Socrates, dan David Dume hingga Agust Comte. Untuk epsitemologi, hal tersebut berkenaan dengan bagamana pemikiran orang lain untuk sekarang dan dahulu. Hal apa saja yang dapat disimulasikan. Eksistensi memiliki dimensi spiritual sehingga, unsure apapun dapat diambil termasuk struktur yang tergantung pada pengambilan struktur tersebut. Pengambilan struktur harus sesuai pemikiran para filsuf. Interaksi suatu struktur dengan hal yang lainnya adalah metode hermeutika.
Sebagai penutup, dari sekumpulan golongan manusia itu ditandai dengan adanya kebenarannya masing-masing. Ada golongan manusia yang kebenarannya berdasarkan Tuhan, disebut Spiritualisme. Ada golongan manusia yang kebenarannya berdasarkan, disebut kaum kapitalisme. Ada golongan manusia yang kebenarannya berdasarkan manfaat, disebut utilitarisme. Ada golongan manusia yang kebenarannya berdasarkan kenikmatan, disebut hedonism. Ada golongan manusia yang kebenarannya berdasarkan benda, disebut materialism. Secara filsafat, sesuatu yang ada dan yang mungkin ada dapat ditambahkan “isme”.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Ads