Pages

lokana firda. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah seorang perempuan yang ibu lahirkan pada tanggal 5 Februari. saya sangat menyukai dunia sains dalam kajian kehidupan. hingga akhirnya jatuhlah pilihan hidup saya untuk mengarungi dunia Matematika yang dikomparasikan dengan dunia pendidikan. sehingga dengan buah hasil ilmu yang saya kaji, saya dapat mengaplikasikan sebagai Pendidik Matematika. Untuk Muhammadiyah, Untuk Islam dan Bangsa
y

cursor

Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

bunga mawar

RSS
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Merubah Inspirasi menjadi sebuah coretan tangan

Me and Capital City of Thailand


Bangkok- Ibu Kota Negara Thailand atau negeri gajah putih. Liburan semester satu kali ini memutuskan untuk berlibur ke Bangkok. Sungguh perjalanan yang memabokkan. Melelahkan, menantang dan menyenangkan. Alhamdulillah sejak awal perjalanan hingga kepulangan kami ke Provinsi Phatthalung dalam kondisi baik saja. Untuk perjalanan ke Bangkok ini, kami sama sekali tidak ada pengalaman. Hanya modal nekat saja. Persiapan hanya sebuah peta tourist Bangkok dan searching di Internet tentang obyek disana. Budget satu minggu di Bangkok kurang lebih 2 jutaan atau 5000 Baht kecuali kalau sudah khilaf belanja. memang banyak sekali oleh-oleh di Bangkok yang harganya relatif lebih murah 50% dibandingkan di provinsi tempat saya tinggal. Apa saja dan Bagaimanakah saat di Bangkok? Yuks simak ^_^

Hatyai Railway Station
Ini adalah pertama kalinya dalam hidup saya. Menunggangi kereta api. Didalam kereta rasanya lumayan seneng dan ketawa sendiri. seperti anak kecil nemu mainan baru getoo. Kereta sempat delay 100 menit.Tiket kereta sangat murah 340 Baht atau sekitar 129.000 rupiah, 19 jam perjalanan sampai ke Hoa Lamphong railway station. Dan baru saya sadari pula ternyata ini kelas ekonomi hahaa...ah yang penting selamat sampai Bangkok. Stasiunnya bersih, banyak pula petugas kebersihan yang berkeliaran disini. Kereta juga ada gratisnya namun biasanya hanya untuk warga Thailand asli saja, pastinya penuh juga. Jam 2 siang hari berikutnya kami sudah sampai di Hoa
Hoa Lamphong Railway Station
Lamphong. Disini akan banyak sekali jemputan yang menawarkan seperti tuk-tuk, taksi, bus, ojek dan van. Harga yang ditawarkan sangat mahal namun mereka menyebutnya murah. Saya sarankan naik bus saja, menanyakan pada petugas bus nomor berapa dan tujuan kemana. Saat itu sudah panas dan bis tak kunjung datang, finally kami naik taksi yang berargo hingga di penginapan Khaosan road sekitar 60 Baht untuk tiga orang. Jika tidak berargo bisa mencapai 200 Baht.Ojo gelem diapusi rek :D Kalau naik bis tidak lebih dari 14 Baht. Jangan lupa seperti kami, disini kita bisa mendapatkan peta Bangkok secara gratis dari pada diluar sana dijual lebih dari 50 Baht. 
Di Khaosan Road kami menginap. Disini banyak sekali turis dan tempat inilah yang menjadi tempat istirahat para backpacker dari berbagai tempat dan Negara. Tentunya banyak sekali hotel yang menawarkan dengan harga murah sampai mahal. Kawasan ini menurut saya sendiri kurang nyaman. Sebab tidak ada perempuan berjilbab, banyak sekali tempat minum Bir (Bar). Bahkan dihotel yang saya tempati ramai para turis minum Bir. Karena demi murah sekalipun kurang nyaman, kami keluar pagi pulang malam. Tidak usah tergiur dengan perbelanjaan disini, masih relatif sangat mahal. Di Khaosan road makanan halal hanya satu kedai yang kami temui disebelah hotel. Namun jika mau berjalan menyusuri tiap lekuk Khaosan Road pasti menemukan beberapa makanan halal. Tentunya disekitar Masjid. Serasa ini adalah petualangan panjang dan seru. 
GRAND PALACE
Hari pertama kami perjalanan kami ke Grand Palace. Grand Palace ini sebenarnya tempat ibadah orang Buddha yang dijadikan tempat wisata juga. Jangan lupa bawa pelindung kepala ya syukur-syukur maske, tempat ini sangat panas terik matahari. Sangat rekomendasi untuk datang pagi hari sebelum Grand Palace buka (09.00) sebab disekitar tempat ini terdapat pemandangan yang lumayan untuk berfoto. Baru terasa di Thailand setelah berfoto di belakang pantat gajah putih yang terpasang jelas ditengah kota ini. Diseberang Grand Palace ada pula lapangan yang sangat luas, ada pula burung-burung merpati yang banyak sekali. Hati-hati ketika ada orang menyodorkan jagung untuk makan merpati. Bayar pasti ujung-ujungnya. Lebih baik beli jagung di luar yang tentu lebih murah hehee...Apapun yang dibeli selalu kami tawar ala emak-emak di pasar sebab Bangkok banyak sekali turis mancanegara dan tentunya harga diatas ambang normal. Harga tiket ke Grand Palace 500 Baht atau setara dengan 160 ribu rupiah dan bisa digunakan bukan hanya di Grand Palace saja namun bisa ke museum Vimanmark, Dusit Palace. Namun jika masuknya ke Grand Palace dulu tentunya. 

Grand Palace sudah seperti barang wajibnya para backpacker Bangkok. Didalam Grand Palace banyak sekali kuil-kuil yang bisa kita kunjungi. Sebagai seorang Muslim kita harus menghormati mereka yang beragama Budha dan pengunjung mancanegara pun banyak Budha sehingga sebagian dari kedatangan mereka untuk beribadah. Terkadang di tempat-tempat tertentu kita akan menjumpai bunga yang bergantungan maupun sesajen lainnya yang mereka persembahkan. Jangan kita mencela atau melihat sinis "Lakum dii nukum waliyadiin" kuil disini memang terkesan sangat mewah, hampir seluruhnya adalah kerajinan ukiran.
Lukisan dinding wilayah Grand Palace

Didepan pintu masuk








WAT PHO
Perjalanan ke Wat Pho sebenarnya tidak sengaja. Ini jadwal hari esoknya. Setelah keliling Grand Palace, kami mencari makanan halal. Jalan kurang lebih 15 menit sampailah pada suatu pasar yang menjual makanan halal. Tepat dibelakang warung makan ini, adalah pintu masuk untuk menaiki kapal menuju Wat Pho. Naik kapal penyeberangan cukup dengan 3 baht saja. Kami disini bisa menyewa pakaian khas Thailand seharga 100 Baht. Wat Pho ini masih berupa tempat ibadah umat Budha. Kebetulan saya kurang tertarik masuk sampai atas kuil.
Baju khas Thailand
 MUSEUM VIMANMEK
Museum ini paling berkesan bagi saya. Namun saat datang pertama disini saya tidak menggunakan rok atau memakai celana sehingga tidak diperkenankan masuk Kain yang dijual untuk menutupi pun sudah mahal bahan mori pula hihihiii...Berhubung waktu sudah sore besok pagi kesini lagi deh...
^_^ Museum Vimanmek ini seluruhnya emas didalamnya. Seseorang tidak diperkenankan membawa kamera maupun handphone. Jangan coba-coba menyembunyikan sebab alat periksa menggunakan mesin juga petugas meraba saku kita. Di Bangkok saya sengaja tidak membawa pakaian rok, saya nekat saja memakai bawahan mukena milik Lisa. hehee...kebetulan warna mukena sama dengan baju yang saya kenakan. Untunglah semua pengunjung tidak tahu kekonyolan saya. Mereka kan tidak kenal mukena hahahaaaa... taunya saya pakai rok. Sesekali melorot, tak apa lah yang penting bisa masuk. :D
Museum ini dilengkapi alat penerjemah bahasa Inggris. Banyak sekali peninggalan kerajaan yang dimuseumkan. Semua berlapis emas. Tembok berlapis warna emas. Atap dinding yang sangat megah dan emas, semuanya emas. Setiap benda peninggalan memiliki kisah dan kita bisa mengetahuinya melalui sinyal yang kita pencet pada alat penerjemah. Ayoo siapa yang pengen kesini? :D
Pokok'e kok masuk sini bagi cowok kayak liat cewek seksi hahahaaaaa "woooaaaaaaahhhhhhhh...."

Museum Vimanmek




Zoo




Bersambung ya... capek hihiii




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mengapa kau benci buku?

Mengapa kau tak suka buku? Padahal catatan kehidupnmu dibukukan di Laufuzh Mahfudz. Mengapa kau tak suka menulis? Padahal dua malaikat selalu setia menulis tentang dirimu, biografimu dengan detilnya. Bahkan tanpa kau sadari orang lain pun menuliskan sebagian tentangmu dan inspirasimu.
Ting...tong...Assalamu'alaikum. Suara bel berbunyi. Nisa segera bergegas membukakan pintu
"Oh Pak pos, ya pak?" tanya Nisa
"You get something from Indonesia" jawab pak pos
"Oh....thanks a lot sir.." seraya Nisa mengambil sebuah bingkisan tak bertuan tersebut kemudian menutup pintu.
Sambil berjalan ke kamar ia membolak balikan bingkisan tersebut memastikan dari siapa bingkisan dikirim. "Oh..tak ada nama, aneh." hingga akhirnya bingkisn tersebut tergeletak dibawah tempat tidurnya tanpa ia buka. Dibiarkannya bingkisan tersebut hingga beberapa hari. 1 minggu..2 minggu...namun ia tak dapat menahan rasa penasaran pada bungkusan yang masih terbungkus rapi. Finally, ia membuka. "Hah buku, komik dan novel?" ia mendapat lima buku namun ia masih penasaran siapa pengirimnya.
***
"Ahhhhh aku malas baca buku beginian, judulnya aja udah nge-bosenin apalagi isinya? siapa deh, sok ambil aja." gumam Nisa.
Beberapa menit kemudian, Lina dan Rani datang kerumah Nisa. Mereka seolah kaget dengan tumpukan buku di meja kamarnya. "Nisa suka baca ya?" tanya Rani sambil membuka-buka buku tersebut. "Sejak kapan?" tanya Lina menimpali. "Ntah. ambil aja tak apa, saya tak suka buku. itu dari kawan di Indo" jelas Nisa.
"Boleh ni kami nak bawa rumah tuk baca?"
"Ya...boleh, buat awak pun tak apa?"
Handphone berdering, pesan masuk e-mail
Tio : "Sudahkah kamu selesai baca buku yang aku kirim 5 minggu yang lalu?"
Nisa : "Oh rupanya kau yang mengirim. Pakai acara rahasia pula Makasih ya tp belum sempat baca. Malas!" (udah tau ga suka baca masih aja kirim buku) dalam hati
Tio : "Kau telah mengingkari janjimu"
Nisa : Loh..!!!!
Tio : "Kau mengatakan padaku suatu waktu yang lalu. Kau akan mulai menyukai buku-buku dan membacanya setelah aku bisa menuliskan sebuah atau beberapa buku dan kau akan memulainya dari tulisanku"
Nisa : "Ya buku yang kau tulis sama sekali tak menarik bagiku."
Tio : "Iya karena kau tak pernah mau untuk membuka apalagi membaca. Aku hanya ingin kau membaca dan giat menuntut ilmu. Karena aku yakin potensi yang kau miliki sangat bagus serta kelembutan yang kau curahkan pada anak-anak kecil ketika merengek, kau akan menjdi ibu yang hebat karena kau banyak ilmu. Aku tak ingin mendapatimu dengan sia-sia...

=== :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Happy Teacher's day for my Indonesia

Sassanu patham School, Southern Thailand


25 November, Orang Indonesia biasa memperingati sebagai Hari Guru Nasional atau Hari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) biasanya digelar upacara peringatan. Upacara ini digelar untuk mengenang jasa guru-guru kita yang telah mengantarkan rakyat Indonesia hingga sekarang terutama Pendidikan. Adapun kerusakan-kerusakan yang terjadi saat ini tentu bukan dari pendidikan yang telah guru ajarkan namun karena pengaruh lainnya. Pengaruh buruk inilah yang mencemari kontens Pendidikan. Sebab guru tidak menginginkan keterpurukan terjadi pada anak didiknya. Mari kita tengok dahulu sejarahnya...
--------
25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Hal itu ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.

Namun, ada sejarah panjang hingga akhirnya 25 November terpilih sebagai Hari Guru Nasional. Selain Hari Guru Nasional, 25 November 1945 juga ditetapkan sebagai hari lahir Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
PGRI diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada 1912. Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para guru bantu, guru desa, kepala sekolah, dan pemilik sekolah. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua. Sejalan dengan keadaan itu, maka selain PGHB berkembang pula organisasi guru bercorak keagamaan, kebangsaan, dan sebagainya.
Dua dekade berselang, nama PGHB diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.
Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia.
Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kesadaran. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka.”
Sayang, pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang dan sekolah ditutup sehingga PGI tidak dapat lagi melakukan aktivitas. Namun, semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjadi dasar PGI untuk menggelar Kongres Guru Indonesia pada 24–25 November 1945 di Surakarta.
Melalaui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk.
Di dalam kongres inilah, tepatnya pada 25 November 1945, PGRI didirikan. Maka, sebagai penghormatan kepada para guru, pemerintah menetapkan hari lahir PGRI tersebut sebagai Hari Guru Nasional dan diperingati setiap tahun.
***
Setelah kita membaca sejarah Anniversary of the Indonesian Teacher, sudahkah kita merefleksikan diri sebagai seseorang yang pernah dekat dengan guru sewaktu duduk dibangku sekolah ataupun diri kita yang sudah menjadi guru?
Guru - kebahagiaannya bukan terletak pada gaji/bayaran sebab setiap bulan sudah pasti dapat. Namun, kebahagiaan yang sebenarnya ialan keberhasilan anak didiknya dijalan pendidikannya. Kebahagiaan dan kebanggaan panjang yang belum tentu didapat setiap tahun. Setiap orang yang sudah sukses tetap akan bertemu dengan seorang guru semasa hidupnya. Ia hanya mengharap anak didiknya berhasil...tanpa kebencian sekalipun marah...tanpa minta ganti rugi sekalipun berkorban...tanpa minta belas asih siswa sekalipun sengsara. :)
*Ayah dan Ibu (Keluarga) - Pendidikanku yang sangat prenatal. Disana lah saya dibentukkan suatu karakter dan sifat. Keluarga banyak mengajari hal-hal yang belum tentu didapat disekolah. Saya tidak bisa menjelaskan apapun yang pernah mereka ajarkan, sebab mereka mengajar dengan keteladanan. "Berlatihlah menjadi perempuan yang kuat/tidak suka mengeluh, bantulah saudara sesama, Sholatlah diawal waktu dan tahajud agar Allah selalu dekat bersamamu"
*TK Aisyiyah II Pucang - Yang paling saya ingat ya Ibu Tuginah :) Beliau akrab dengan keluarga saya. Saat itu orangnya sudah tua dan sangat sabar mendidik kami. Saya sewaktu TK masih sering 'sangu dot susu' ukuran besar. Suka nangis dan teriak-teriak dikelas. Keluar kelas untuk jajan. Setiap pagi beliau selalu mengajari do'a sehari-hari, setiap senin upacara didalam kelas. TK saya sangat sempit. Hanya ada satu ruang kelas dan satu tempat bermain. Tidak ada kantor guru sebab gurunya hanya satu. Ya bu Tuginah itu. Jika beliau sakit, sekolah diliburkan. Untuk mengajar, beliau harus jalan kaki dari desa seberang. Kami selalu menghadang dipinggir jalan dengan riang dan membawa buku tabungan berisi uang lima ribu rupiah untuk ditabung. Setiap hari Jum'at atau Sabtu pagi jalan-jalan dan dapat makan bubur beras gula beserta satu buah jeruk atau satu mendoan anget. Saat kelulusanku, Bu Tuginah ditemani mengajar oleh Bu Aisyah.
*SD Muhammadiyah 1 Banjarnegara - Bu Samingatun guru kelas 1 yang mengajari kami doa sholat dan menulis membaca. Namun, sampai kelas 1 selesai saya masih belum lancar membaca bahkan berbicara bahasa Indonesia masih bercampur aduk dengan jawa ngapaknya. Sudah hafal doa sholat, menulis yang dieja per-tiga huruf serta berhitung. Bu Farida guru kelas 2 yang mengajari kami doa sholat dan gerakan yang benar. Disamping itu hafalan suratan pendek. Hampir seminggu sekali beliau mengecek buku sholat dan praktik sholat di Masjid. Beliau orang yang bijaksana. Beliau menjenguk saya sewaktu sakit tipus bersama Mbak Norma anaknya dan Nurul teman saya. Memang hanya Nurul yang tahu rumah saya. Beliau ditinggal suaminya saat kami kelas 4 atau 5 SD (lupa) dan beliau pun menyusul sang suami saat saya duduk di bangku SMP.Innalillahi wa innailaihi roji'un. Bu Wiwit - guru kelas 3, beliau sangat jago matematika dan ilmu IPA nya. mengajari kami hafalan juz amma. Beliau juga selalu mengingatkan cara makan yang baik dan bergizi. Bu Wiwit kerap marah ketika kami ribut sendiri. Terkadang pada jam extra saya diajari menari hingga bisa pentas seni hari jadi Banjarnegara di Pendopo asri bersama siswa sekolah lain. Pentas seni tari geol Banjarnegara dan 1000 dawet ayu yang digelar di alun-alun Banjarnegara. Peserta tari lebih dari 1000 tari. Hingga akhirnya setiap tahun kami bisa pentas di Pendopo dan Panggung seni saat Agustusan. Bu Mutma'inah - guru kelas 4 beliau masih melanjutkan hafalan juz Amma. Beliau mengajari kami berbahasa Jawa Inggil dan tulisan Aksara Jawa. Beliau sudah tua dan sangat sabar. Jam sekolah usai saya sering diantar sampai depan SMA Muhammadiyah tempat ayah saya mengajar atau mengajak angkot bareng. Bu Anteng - guru kelas 5 Lumayan galak dan semua siswa tidak ada yang berani ribut jika ia berada dikelas kami. Beliau yang menyelesaikan hafalan selesai juz 30. Walaupun sekarang hafalan banyak yang sudah keropos hehee... Secara beliau guru agama sehingga pakaian dan jilbab selalu diperhatikan olehnya. Pak Sugiono dan Pak Suroto - guru kelas 6. Mereka memiliki ide yang briliant. Setiap minggu diadakan tes, 30 anak tertinggi nilainya masuk kelas A dan 30 sisanya masuk kelas B. Dua kelas A dan B siswanya jadi campur aduk. Namun dengan ini kami jadi rajin belajar dan giat mentargetkan harus masuk kelas A. Pak Sugiono jago IPA, saya dan Nurul sering les matematika dengan beliau. Seminggu 4x bergantian tempat. 2 hari tempat saya 2 hari tempat Nurul.  Beliau bersedia kerumah kami kebetulan pula rumah dekat dengan kami berdua. Beliau setiap sore pun berjualan mie ayam. Sungguh luar biasa. Pak Suroto jago IPS. Kami sering menggambar peta dunia untuk mengetahui negara-negara bagian. Dahulu sangat hafal tentang Negara ASEAN, menghafal negara beserta Ibu Kotanya, bahasa yang digunakan dan mata uang yang digunakan. Pak Suroto selalu bikin lucu dan tidak pernah marah. Inilah yang membuat anak-anak suka dengan beliau.
*SMP Negeri 1 Bawang Banjarnegara - Di sini lingkungan saya mulai terpengaruh dunia luar. Kerap ayah dan Ibuku khawatir. Di daerah Bawang banyak sekali preman bahkan beberapa teman saya pun seperti preman. Saya saat itu masih tomboy pernah pula main pukul dengan salah satu teman seperti preman. Saya pernah mukul perut dan wajahnya. Beruntung sekali tidak sampai masuk ke Konselor. Bisa-bisa sampai rumah di konselor lagi sama Nyak Babe. Di sekolah ini saya mulai diajarkan kedisiplinan. Disiplin pakaian, organisasi dan belajar. Memasuki kelas 2 saya diajari mengaji Qira'ah sekalipun suara saya sangat cempreng. Paling betah duduk dibangku kelas 3 sebab teman-teman saya baik, gurunya cantik-cantik. Bu Agus memiliki tanaman anggrek di depan kelas dan saya pun di ajari cara merawatnya. Setiap pagi menyemprot tanaman jika ada yang mengganggu saya semprot teman-teman dengan semprotan tanaman. 
*SMA Negeri 1 Bawang Banjarnegara - Sekolah ini adalah sekolah favorit di Banjarnegara. Memang sedikit berbeda dengan SMAN 1 Banjarnegara yang merupakan sekolah unggulan di Banjarnegara. Disekolah ini saya mulai dididik menjadi orang yang tangguh lewat kepramukaan. Berpikir mendalam lewat penelitian-penelitian kecil. Disiplin lewat peraturan yang ketat. Semua siswa dididik berpakaian rapi. Baju dimasukkan, rok bagi yang tidak berjilbab harus ukuran 3/4 supaya tetap sopan, Baju tidak ketat, atribut lengkap, upacara harus bertopi, jilbab harus rapi, sepatu hitam tanpa warna lain sedikitpun, berangkat tepat waktu, kurang sedikit saja menulis poin di buku tabungan BK. Setiap pagi pasti ada sidak tepat didepan gerbang sekolah. Mereka ingin kita disiplin, awalnya memang berat tapi lama-lama pun biasa saja. Pak Parmono adalah guru yang unik bagi kami. Beliau sudah tua, mengajar Fisika. Pesan yang masih kami ingat "Jangan Apatis" hingga kami abadikan dalam buku kenangan SMA.
*Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta - Kampus ini tempat saya oven saya. Mendidik saya hingga matang betul. Sejak kos harus bisa menata hidup sendiri mulai dari kebersihan pakaian, makanan, keuangan dan waktu. Di Organisasi tempat saya lebih banyak menghabiskan waktu luang sebab disanalah saya banyak komunikasi dengan dosen dan mahasiswa lainnya. Pak Suparman beliau yang sangat berjasa dalam hidupku sekarang. Beliau sekarang sudah menjadi Wakil Dekan FKIP. Mulai dari kuliah penelitian dan matematika bisnis beliau ajarkan dan mendorong saya untuk membuat dan menyerahkan naskah tulisan ke jurnal Seminar Nasional. Hingga lulus kuliah saya telah menyelesaikan 3 jurnal pendidikan. Alhamdulillah. Bimbingan skripsi dengan beliau cukup 4 bulan saja namun rutin tiap minggu. Pak Parman juga sering mendapati saya tidak masuk kuliah sebab organisasi dan pasti diijinkan. Memberikan pencerahan atas rencana S2 saya yang sempat tertunda itupun berkat beliau yang memberikan informasi dan dorongan untuk mengikuti program alumni menjadi guru di Negara Thailand Selatan ini tanpa seleksi dan tanpa pelaporan pada Program Studi, beliau malah yang sampaikan kepada dosen dan prodi.
***
Semua guru-guruku yang telah menjembataniku menjadi seorang guru. Tidak bisa saya sebut satu-satu dan ku tulis secara detail tentangmu. Kiranya saat itu saya rajin menulis, mungkin saya orang pertama yang memiliki biografimu. Kini saya merasakan apa yang Ibu Bapak rasakan ketika saya masih seorang siswa. Tak mudah mendidik anak jaman sekarang. Namun, saya yakin kita sekarang telah bersatu dalam Persatuan Guru Republik Indonesia. Kita bisa mendidik anak-anak hingga kelak ia menjadi bagian persatuan kita atau persatuan yang lainnya....
Semoga Allah membalas kebaikan Bapak Ibu semua...
Terima kasih banyak :D

=== Salam PGRI ===

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Untuk kakanda...

Teruntuk kakandaku tercinta...
Ini saya persembahkan hanya untuk mu kakandaku.. only my husband :D
Beberapa tahun yang lalu setelah pasca putusan, bukan untuk saya menyesali namun saya jadikan ini sebuah hikmah bahwa "kau" adalah sang rahasia Allah tiada henti. Kesadaran menyelimuti setiap segmen hidupku bahwasannya cinta yang saya ekspresikan benar salah adanya. "kau" adalah rahasia Allah tanpa batas maka bukan sepatutnya saya melangkahi takdir-Nya untuk mencarimu dengan cara yang salah.
Mungkin akan terselip rasa cemburu dihatimu yang saya tak bisa ketahui namun ketahuilah kakandaku bahwa ia adalah proses sampai padamu, proses pintu hatiku terbuka untuk menjadi insan yang lebih baik. Begitupun ketika aku mendapati sebagai dirimu pastinya aku butuh sebuah keterangan yang pasti.
Kini saya sadar bahwa :
1. Tubuhku seluruhnya adalah aurat. Kecuali untukmu yang sudah halal bagiku. Maka sejak saat itu saya memutuskan untuk mengistiqamahkan pakaian tertutup dan hijabku. Bukan karena ia yang telah menyakitiku pada saat itu namun karena saya kelak akan dipinang oleh seseorang yang spesial sehingga saya pun harus spesial, "kau" harus berusaha kelak yang akan membuatku bertahan pada keistiqamahanku. 
2. Cintaku seluruhnya adalah aurat. Kecuali untuk Allah dan untukmu. Bahkan rasa patuhku pada orang tua akan beralih pula pada "kau" yang halal bagiku. Seluruh cinta memiliki batas rasa karena Allah termasuk "kau" itu berarti kita akan selamanya bersama, menjalani ibadah kehidupan dunia untuk akherat. Kakanda, sejak itu pula saya putuskan untuk menutup pintu hati kepada seluruh laki-laki didunia ini hanya untukmu. Kesepian dan kecanggungan yang saya rasakan bukan menjadi perasaan galau namun nikmat Allah yang teramat luar biasa. Selayaknya saya berada dipadang pasir dalam keadaan kehausan, pada detik pertama detik kedua dan detik berikutnya akan jauh lebih nikmat dan syukur pada detik-detik terakhir daripada detik diawal. Hanya padamu kakandaku cinta ini ku persembahkan karena Allah.
3. Pikiran ini memiliki arti. Arti untuk berpikir secara logika bukan perasaan. Bahwa perjalanan ini membutuhkan tekad yang kuat, pemberani dan nyata. Bukan hanya abal-abal. Bahwa kita akan berjihad bersama, rancangan awal adalah setelah pernikahan kita dan jihad dimulai setelah saya mulai mengandung anakmu kakanda. Jihad bukan peperangan dalam tempur namun dalam mengkader umat Islam. Menjadikannya insan Sholeh dan Sholehah yang mampu menebarkan Islam secara komprehensif.
4. Anak-anak keturunan kita. Akan mencontohku sebagai seorang Ibu dan kakanda sebagai seorang Ayah. Kelak posisi kita seperti Ayah Ibu kita dirumah. Layakkah anak-anakmu yang sholeh dan sholehah lahir dari rahimku seorang yang ababil? Tidak. itu sangat tidak pantas. Layakkah saya bermimpikan jauh tinggi tentang keturunan kita? Jika saya masih mempertahankan keadaan saya seperti ini maka selamanya tidak akan pantas.Maka saya harus sebaik-baiknya seorang perempuan.
5. Aku akan mati. Jasadku tidak akan hina ketika kelak saya dipanggil dalam keadaan "kau" telah halal denganku. Kelak saya akan mempertanggung jawabkan tentangku, "kau" dan anak-anak kita. Bagaimanakah selama ini, entahlah Allah bagaimana akan memperlakukanku.
Terpenting, proses kita tidak menyimpangkan dari ketentuan-Nya. "Kau adalah teman jihadku, mujahid Muslim yang keren. Anak-anak kita akan menulari ilmu kita pada dirinya dan keturunannya. Kelak kita akan berkumpul kembali disurga. Oleh karena itu, yuk kakanda kita saling melengkapi dalam beribadah ^_^

salam cinta penuh harapan ku hanya untuk mu, kakandaku yang masih dalam rahasia Allah tanpa batas :D
Love you 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Popular Posts

Ads