Teruntuk kakandaku tercinta...
Ini saya persembahkan hanya untuk mu kakandaku.. only my husband :D
Beberapa tahun yang lalu setelah pasca putusan, bukan untuk saya menyesali namun saya jadikan ini sebuah hikmah bahwa "kau" adalah sang rahasia Allah tiada henti. Kesadaran menyelimuti setiap segmen hidupku bahwasannya cinta yang saya ekspresikan benar salah adanya. "kau" adalah rahasia Allah tanpa batas maka bukan sepatutnya saya melangkahi takdir-Nya untuk mencarimu dengan cara yang salah.
Mungkin akan terselip rasa cemburu dihatimu yang saya tak bisa ketahui namun ketahuilah kakandaku bahwa ia adalah proses sampai padamu, proses pintu hatiku terbuka untuk menjadi insan yang lebih baik. Begitupun ketika aku mendapati sebagai dirimu pastinya aku butuh sebuah keterangan yang pasti.
Kini saya sadar bahwa :
1. Tubuhku seluruhnya adalah aurat. Kecuali untukmu yang sudah halal bagiku. Maka sejak saat itu saya memutuskan untuk mengistiqamahkan pakaian tertutup dan hijabku. Bukan karena ia yang telah menyakitiku pada saat itu namun karena saya kelak akan dipinang oleh seseorang yang spesial sehingga saya pun harus spesial, "kau" harus berusaha kelak yang akan membuatku bertahan pada keistiqamahanku.
2. Cintaku seluruhnya adalah aurat. Kecuali untuk Allah dan untukmu. Bahkan rasa patuhku pada orang tua akan beralih pula pada "kau" yang halal bagiku. Seluruh cinta memiliki batas rasa karena Allah termasuk "kau" itu berarti kita akan selamanya bersama, menjalani ibadah kehidupan dunia untuk akherat. Kakanda, sejak itu pula saya putuskan untuk menutup pintu hati kepada seluruh laki-laki didunia ini hanya untukmu. Kesepian dan kecanggungan yang saya rasakan bukan menjadi perasaan galau namun nikmat Allah yang teramat luar biasa. Selayaknya saya berada dipadang pasir dalam keadaan kehausan, pada detik pertama detik kedua dan detik berikutnya akan jauh lebih nikmat dan syukur pada detik-detik terakhir daripada detik diawal. Hanya padamu kakandaku cinta ini ku persembahkan karena Allah.
3. Pikiran ini memiliki arti. Arti untuk berpikir secara logika bukan perasaan. Bahwa perjalanan ini membutuhkan tekad yang kuat, pemberani dan nyata. Bukan hanya abal-abal. Bahwa kita akan berjihad bersama, rancangan awal adalah setelah pernikahan kita dan jihad dimulai setelah saya mulai mengandung anakmu kakanda. Jihad bukan peperangan dalam tempur namun dalam mengkader umat Islam. Menjadikannya insan Sholeh dan Sholehah yang mampu menebarkan Islam secara komprehensif.
4. Anak-anak keturunan kita. Akan mencontohku sebagai seorang Ibu dan kakanda sebagai seorang Ayah. Kelak posisi kita seperti Ayah Ibu kita dirumah. Layakkah anak-anakmu yang sholeh dan sholehah lahir dari rahimku seorang yang ababil? Tidak. itu sangat tidak pantas. Layakkah saya bermimpikan jauh tinggi tentang keturunan kita? Jika saya masih mempertahankan keadaan saya seperti ini maka selamanya tidak akan pantas.Maka saya harus sebaik-baiknya seorang perempuan.
5. Aku akan mati. Jasadku tidak akan hina ketika kelak saya dipanggil dalam keadaan "kau" telah halal denganku. Kelak saya akan mempertanggung jawabkan tentangku, "kau" dan anak-anak kita. Bagaimanakah selama ini, entahlah Allah bagaimana akan memperlakukanku.
Terpenting, proses kita tidak menyimpangkan dari ketentuan-Nya. "Kau adalah teman jihadku, mujahid Muslim yang keren. Anak-anak kita akan menulari ilmu kita pada dirinya dan keturunannya. Kelak kita akan berkumpul kembali disurga. Oleh karena itu, yuk kakanda kita saling melengkapi dalam beribadah ^_^
salam cinta penuh harapan ku hanya untuk mu, kakandaku yang masih dalam rahasia Allah tanpa batas :D
Love you
0 komentar:
Posting Komentar