"Ilmu yang kita cari kemudian kita dapatkan semata-mata supaya kita semakin kagum atas ciptaan-Nya, cinta dan ikhlas..."
Muslimah keren :) |
Semakin banyak media sosial yang memediakan masalah pemerintahan, pendidikan dan kebijakan yang menyudutkan Islam. Terlepas benar atau tidaknya, sebuah tulisan yang dimediakan boleh jadi opini para penulis sehingga orang yang berpendapat sama tanpa melihat kejadiannya akan merasa geram dan bersulut api geramnya. Baru saja saya poskan dari sebuah tulisan wartawan bahwa cara berdoa sekolah Negeri sudah diatur sehingga tidak mendominasi Islam. Kekerasan pendidikan yang masih saja menjamur dan diekpos bahwa korban dan pelaku beridentitas pakaian Islam (jilbab). Pemerkosaan guru kepada siswa laki-laki, diekpos jelas si guru menggunakan jilbab. Kebijakan memperkenankan Islam menggunakan identitas keyakinan yang lain. Larangan dan segala halangan dakwah, dan lainnya. Semua ini berbau Islam dan Islam. Tak usah heran, memang misi para misionaris apapun dilakukan demi mengikis keyakinan umat Islam. Bahwa kitab suci Al Qur'an milik kita yang begitu autentiknya dan tidak mereka miliki di kitab-kitab mereka.
Nampaknya ini lebih mendominasi pada lapisan pendidikan. Baik formal, langsung maupun secara tidak langsung. Sebab pendidikan adalah landasan seseorang dalam segala aspek dan segala sesuatu hak paten untuk dimiliki. Sehingga sisipan-sisipan layaknya memasukkan sepotong cabe kecil ditengah nasi, tak terasa cabe sudah tertelan. Tau nasi berasa sedikit pedas dan nikmat namun setelah itu sakit perut. Nikmat memang terkadang melalaikan...
Mari kita sedikit evaluasi pendidikan :
- Jakarta sekarang telah menjadi Ibukota Negara ASEAN meliputi Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, Filiphine, Brunai Darussalam dan Vietnam. Sekarang ini Negara ASEAN tengah mempersiapkan sesuatunya lewt pendidikan misalnya pengenalan budaya Indonesia dan Bahasa Indonesia. Indonesia memiliki berbagai macam pakaian adat yang terbuka. Sedangkan Indonesia merupakan jumlah pemeluk agama Islam terbesar di ASEAN bahkan di dunia. Adanya ASEAN comunity ini yang akan membebaskan orang-orang dari negara ASEAN keluar masuk tanpa visa. Tentunya pengaruh asing akan lebih cepat menjamur terutama daerah yang banyak dikunjungi para turis asing. Belum apa-apa budaya asing pun sudah menjamur bagaimana jika sudah?
- Kekerasan pendidikan masih ada.Kekerasan pendidikan memang sudah memiliki kebijakan khusus untuk perlindungan anak-anak dan wanita. Namun masih saja ada. Ups..kekerasan pendidikan tidak bersumber di sekolah lho, boleh jadi keluarganya yang suka menyiksa anak-anak tanpa ampun. Orang tua yang mendidik anak-anaknya dengan kekerasan apalagi anak berbuat salah sedikit di marahi. Disekolah guru masih tega berkata keras dan memukul tanpa alasan yang jelas. Siswa disekolah memang suka menyebalkan seperti bicara sendiri, asyik dengan dunianya dan lainnya tidak ada salahnya kita menegur namun ooleh orang tua dianggap telah menganiaya sang anak. Inilah yang menjadi prospek keprihatinan. Pendidikan serba salah. Padahal pendidikan itu adalah sesuatu tanpa air mata.
- Sekolah Islam non pesantren. Sekolah ini masih bersistem seperti yang ada di Negeri juga mata pelajarannya hanya saja ditambah jam belajar tentang bahasa arab, hadist dan kajian Islam lainnya. Sudah bagus karena memprioritaskan segala sesuatunya berlandaskan Islam. Namun karena tidak di asramakan, siswa selesai pulang sekolah tidak bisa dikontrol oleh gurunya. Baguslah kalau selesai sekolah pulang kerumah namun yang hobinya jalan dan jelalatan akan mudah terbius budaya lain.
- Sekolah Islam juga pesantren. Ini juga sedang ngetren di Indonesia. Sangat bagus dan cocok untuk buah pengkaderan da'i. Sebab disini kan selalu terpantau oleh guru/ustadz. Namun sayangnya pencapaian target-target khusus belum banyak yang menjalankan. Kendala yang dialami seperti ustadz/ustadzahnya kurang berpaham agama dan kurang konsisten dalam mendidik, sarana dan prasarana yang kurang sebab biasanya pesantren dimiliki oleh swasta sehingga campur tangan pemerintah sangat kurang.
Jadi kesimpulannya, Adakalanya sekolah Islam berubah menjadi boarding / asrama dan memiliki target khusus misalnya hafidz, metode dakwah dan karya lainnya yang bisa digunakan sebagai syiar Islam. Teruusss daftarkan segera anak anda di Pesantren yang memiliki target :D simple kan...
0 komentar:
Posting Komentar