Kami seperti menemukan keluarga baru. Keluarga Mr. Galeb. Mr Galeb adalah guru bahasa Inggris yang sekaligus aktif mengajar bahasa Arab. Beliau asli dari Negara Quait. Kisah-kisah hidupnya yang istrinya ceritakan pada kami (sudah ijin share) membuat kami terkagum dan terinspirasi.
Sebelum menikah, beliau tinggal di Pattani, Thailand Selatan. Istrinya saat itu masih beragama Budha namun ketertarikan pada Islam sudah melekat dalam dirinya sejak beliau studi di Bangkok, Ibu kota Thailand. Saat ia menyatakan ingin mengucapkan dua kalimat syahadat, seseorang memperkenalkan dirinya dengan seorang lelaki yang sekarang menjadi suaminya, untuk dibimbing dalam berislam. Keyakinannya pada Islam, membuat ia terasingkan dari keluarganya yang masih beragama Budha. Demi Islam dan demi ketenangan keluarga beliau memilih pergi meninggalkan kampung halamannya. Ia mencintai Islam maka ia berhijrah, ia mencintai keluarganya maka ia selalu mendoakan kelak keluarganya mendapatkan hidayah-Nya.
Kini mereka telah dikaruniai lima orang anak. Empat perempuan dan satu laki-laki. Mereka belum pernah bertemu dengan keluarga dari pihak Ayah maupun Ibunya. Sebab sang Ibu telah memilih berhijrah sekalipun masih dalam satu provinsi dan keluarga ayah berada di Quait dan beberapa negara lainnya. Namun keakraban dengan keluarga sang ayah masih terjalin.Mereka selalu menunjukkan kiriman foto hingga video yang mereka terima.
Kelima anaknya pandai berbahasa Inggris dan Arab. Ibunya mengajarkan bahasa Inggris, Ayahnya mengajarjan bahasa Arab, lingkungannya mengajarkan bahasa Thailand dan saya mengajarkan bahasa Malayu, namun mereka belum menguasai bahasa Malayu hehee...cara Mr.Galeb dan istrinya mengajarkan bahasa-bahasa tersebut yaitu dengan mengaplikasikan bahasa tersebut dalam komunikasi sehari-hari. Bahkan anaknya yang paling kecil sampai tidak bisa membedakan mana bahasa Arab, Inggris dan Thailand. Semua bahasa dalam berkomunikasi jalan, inilah yang membiasakan mereka.
Dalam membaca Al Qur'an, anak-anaknya jauh lebih fasih mahrajnya, dibandingkan dengan teman-teman lainnya. Lidah mereka hampir sama dengan lidah orang Indonesia. Mampu mengucapkan kata-kata dengan jelas. Sebab orang tuanya mengajarkan berbagai bahasa yang berbeda pula mahrajnya.
Hikmah : Ternyata membiasakan kominukasi dengan bahasa asing dalam rumah tangga berdampak baik dalam pembelajaran bahasa. Mereka sangat aktif bercakap dengan orang asing, disinilah kemampuan mereka terasah. Tidak ada kekhawatiran mereka untuk berhijrah ke Negara bagian lainnya. Seperti Amerika Serikat yang kini mereka akan singgahi untuk beberapa tahun dan kemudian pulang balik ke Quait..
Maha Suci Allah yang telah mengatur makhlukNya sedemikian rupa indahnya dalam menjalani kehidupan. Perjuangan hebat dan penuh hikmah...
0 komentar:
Posting Komentar