Urip sepisan mung mampir ngombe, Lungo sedelo mung ngombe coco...aroi kha :)
Ice coco atau es coklat ini cukup dominan saya pilih dibandingkan dengan es es lainnya yang ada di Thailand. Seperti Chayen (es teh susu), Chakyau (es teh hijau), Chadam (es teh), Cha manau (es teh lemon), Coffe (Es kopi), dan lainnya. Sebelumnya saya nyaris tidak pernah minum es sekalipun cuaca sangat panas. Di Thailand terutama disekolah, kalau kegiatannya lagi ga padat seperti nunggu jam pelajaran biasanya coco ini yang menemani saya untuk membangkitkan inspirasi untuk mengajar dan menulis :)
Rasa coco disini original, bukan sekedar perasa buatan. coklatnya asli. Bisa dibedakan coklat asli dengan coklat susu, ya seperti coklat meleleh gitcu #alay. Biasanya Ibu kantin akan ngasih es batu full satu gelas tapi bagi saya cukup sepertiga es sudah cukup. sehingga bisa tetep manis sampai siang
Es coco ini cukup bisa diambil hikmahnya. Selama hidup di Indonesia jangankan minum es coco minum "es" saja nyaris tidak pernah kecuali terpaksa. Esok kepulangan ke Indonesia, es coco tidak akan saya temui lagi. Sama halnya dengan hidup. Jika hidup didunia ini sekedar numpang minum, maka kekekalan hidup ada di Akherat. Sebelum ada di dunia kita tidak tau segala hal yang terjadi didunia. Didunia kita hidup hanya beberapa tahun saja, ketika kita melewatkan ibadah maka diakherat akan kehilangan nikmatnya hasil dari ibadah. Layaknya es coco ini, ketika di Thailand tidak dimanfaatkan untuk menikmati es coco atau tidak dimanfaatkan untuk belajar membuatnya, saat pulang ke Indonesia kita akan merasa 'rindu' ingin menikmatinya lagi. Namun karena tidak belajar cara membuatnya, semua itu akan sia-sia. Hal ini bisa diperbaiki dengan sercing di internet atau lainnya namun jika hidup kita sudah diakherat smua itu tak dapat lagi dirubah..
So, nikmatilah es coco sebelum habis manisnya. Nikmatilah ibadah didunia sebisa mungkin sebelum habisnya nikmat ibadah...
Selamat menikmati..!!!!
0 komentar:
Posting Komentar