Mengukir sebuah mimpi
jauh lebih mudah dari pada mengukir sebuah lukisan mimpi. Karena mimpi hanya
ada dalam memory. Karena sebuah lukisan adalah bagian karya dari sebuah mimpi.
Dan karya ini pun yang akan menggambarkan mimpiku melalui tulisan alay dan
sangat alay.
Jepang, merupakan
Negara maju setelah bangkitnya pasca pengeboman Hiroshima dan Nagasaki. Aku
menyebutkannya negeri Doraemon. Negeri yang penuh dengan mimpi-mimpiku,
seandainya ada aja pintu doraemon ya? ^_^ *mimpi
Lukisan ini menggambarkan
salah satu tempat di Jepang (mungkin). Dan di lukisan ini akan ku hiasi dengan
impian-impianku bersamamu. Sekalipun tempat ini belum termasuk dalam mimpiku. Tempat
ini merupakan sebuah taman yang sangat indah. Danau yang membentang, air yang
tenang lagi jernih dan tepiannya banyak sekali ikan-ikan kecil dan katak-katak
kecil berenang. Sesekali mereka berhenti di permukaan untuk mengambil makanan plankton
dan zooton. Sesekali pula, berguguran kelopak bunga sakura ke danau, ikan-ikan
kecil itu bersambar menghampirinya lalu pergi. Sayangnya danau ini tidak nampak
mekaran bunga teratai dan angsa-angsa putih.
Menemanimu melukiskan
bunga sakura yang bermekaran di negeri ini dan melukiskan mimpi-mimpi kita. Sesekali
ku suapi potongan roti coklat buatanku tadi pagi. Sambil ku bersandar di bahumu,
sesekali kau becanda tawa. Benar-benar tempat yang sejuk dan nyaman. Di
pinggiran danau ini pula ku lukiskan sebuah cerita bersamamu. Dan lukisan
inilah yang menjadi saksi bahwa kita pernah berada disana sekalipun hanya untuk
bermimpi.
Bersamamu berjalan
mengelilingi danau, rerimbunan daun dan bunga pohon sakura meneduhkan jalan
yang kita lalui, sesekali pula kelopak-kelopak sakura berjatuhan menyelinap
disakumu dan helaian jilbab hijauku. Dan disini nantinya akan ku ajarkan alam
dan makna-makna Al Qur’an tentang ayat-ayat semesta kepada anak-anak kita, bercerita
tentang kehidupan, bermain dan makan bersama sembari menemanimu melukiskan
mimpi-mimpi yang lain.
Di bangku putih kita
berdiskusi tentang masa depan kita. Saat ini Allah memang belum mengkaruniakan
kita kehadiran sang buah hati, namun kita tetap ikhtiar dan berprasangka baik. Banyak
sekali mimpi-mimpi besar kita yang telah kau lukiskan dan telah ku tulis
seperti pergi umroh bersama, disana kita akan beri’tikaf bersama dan saling
menyuapi air zam-zam, kurma dan buah-buahan ala Mekkah. kita akan mengadu cinta
kepada sang Ilahi sambil menangis sesenggukan. Sebagai bukti bahwa aku
mencintaimu karena-Nya. Kemudian, membangun sebuah masjid yang dilengkapi
dengan ruang inap untuk musafir, aula tempat pelatihan para penda’I, kafe
Islami dan ruang perpustakaan. disana akan terjejer barisan Al Qur’an plus
terjemahan dari berbagai Negara sehingga kita dapat menemukan arti kata dalam
Al Qur’an menggunakan bahasa asing. Berharap menjadi sebuah bangunan yang penuh
dengan ilmu. Selanjutnya ya rumah kita sendiri, rumah yang akan kami bangun
sederhana namun terciptalah kesejukan dan kenyamanan para penghuninya.
Mungkin, beberapa
tahun yang akan datang lukisan ini akan sedikit berubah entah berdebu maupun
lapuk atau akan bertambah sepasang kekasih beserta anak-anak kita. Engkau pasti
akan terbayang betapa lucunya jika kita dan anak-anak kita berada dilukisan
indah itu. Menemanimu melukis sambil menyaksikan anak-anak bermain seperti
ikan-ikan di pinggiran danau. Berlarian hilir mudik, sesekali mengambil makanan
dan kembali bermain. Berbagi cerita lucu, berlarian sambil tawa dan canda.
Namun, lukisan akan tetap indah sebagai lukisan yang tidak akan terkotori oleh
angan-angan yang tak jelas seperti ini :p
0 komentar:
Posting Komentar