Pages

lokana firda. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah seorang perempuan yang ibu lahirkan pada tanggal 5 Februari. saya sangat menyukai dunia sains dalam kajian kehidupan. hingga akhirnya jatuhlah pilihan hidup saya untuk mengarungi dunia Matematika yang dikomparasikan dengan dunia pendidikan. sehingga dengan buah hasil ilmu yang saya kaji, saya dapat mengaplikasikan sebagai Pendidik Matematika. Untuk Muhammadiyah, Untuk Islam dan Bangsa
y

cursor

Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

bunga mawar

RSS
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Merubah Inspirasi menjadi sebuah coretan tangan

"Untuk apa kau kembali

“Cintailah orang yang memberimu kebaikan. Hindari cinta yang mengacau atau menambah beban pikiranmu. Kalau terpaksa mencintai orang yang membuat dadamu sesak, tutuplah telinga, bersabarlah sampai engkau bisa menjauhinya..”


Terkadang kita menganggap bahwa orang terdekat kita seperti sahabat atau pacar adalah orang yang baik, setia. Seseorang yang selalu menemani waktu kita, membuat kita tertawa, mendengar setiap keluh kesah kita. Ia paham diri kita dan sangat mudah pula ketika ia akan menghancurkan kita. Disisi lain boleh jadi ia menjadi pelipur lara dan pengajak kita kepada kebaikan namun boleh jadi ia hanya sebagai penumbuh lara dan menyeret kita kejurang kemaksiatan atau kesesatan.
Dalam suatu asrama tinggallah dua orang siswa dalam satu kamar. Awalnya mereka terlihat sangat akrab dan periang. Lambat laun mereka saling terlihat sifat aslinya. Tina tergolong siswa yang rajin beribadah, cerewet dan suka usil, Nina tergolong siswa yang rajin, pandai dan pendiam. Perbedaan karakter tersebut tidak membuat dampak apapun bagi penghuni kamar tersebut.
Suatu ketika selepas sholat subuh, Tina melihat Nina tertidur dimeja belajarnya dengan buku yang berserakan. Ia hendak melihat buku yang berwarna coklat tertumpuk di bagian paling atas. Judul buku yang ditulis dengan menggunakan huruf latin, entah dari Negara mana dan entah apa arti dari judul buku tersebut. Gambar cover itulah yang menarik Tina untuk meraihnya. Lembar demi lembar ia buka dan dibacanya tulisan dalam buku tersebut dalam bahasa Inggris. “Wow seru sekali?” komentar Tina dalam hati. Tiba-tiba ia menemukan selembar kertas yang terlepas dari buku tersebut. Kertas berwarna putih, sepertinya itu memo. Tertuliskan nomor telephone dan sebuah nama seorang laki-laki sepertinya. Tanpa ba..bi..bu.. diselipkan kembali kertas memo kedalam buku tersebut, namun nama laki-laki itu terus terbayang dipikiran Tina. Sepertinya ia sangat mengenalnya, tiba-tiba kepala Tina pening memikirkannya.
“Kau kenapa Tina?” tanya Nina yang seketika itu terbangun. Namun, Tina tidak memberikan jawaban dan terlelap tertidur kembali. Nina, keluar kamar asrama hendak pergi kedapur. Hari ini jadwal ia memasak, tetapi di kulkas tidak ada bahan makanan sama sekali. “Nina, kita pergi ke Danau yuk,?” ajak Tina sembari berjalan menuju dapur. “Sekarang?” tanya Nina. “Yes, right now!!” sahut Tina tegas. “OK. I will to take a bath” jawab Nina tersenyum.
***
Sesampainya di Danau. Duduklah kedua gadis tersebut di bawah pohon yang sangat rindang, cuacanya tidak begitu panas, sejuk dengan bentangan air danau yang luas, pemandangan yang sangat indah. Mereka duduk diatas bentangan tikar sambil makan buah-buahan yang mereka bawa. Sesekali angin berhembus menambah sejuknya suasana di pinggiran danau.
“Nina, boleh aku bertanya?” tanya Tina membuka pembicaraan
Dengan tatapan penuh harap, ia memandang Tina “Ya..”jawab Nina
“Pagi tadi, aku menemukan nomor telephone dan sebuah nama terselip di bukumu yang berwarna coklat, aku temukan diatas tumpukan buku di mejamu. Sepertinya judul buku menggunakan bahasa latin. Siapa dia?” tanya Tina
Nina mengernyitkan dahi sambil mengingat buku yang dimaksud Tina. “Fajri Al-Kamal.. dia mantan kekasihku, dia seorang penulis lepas. Buku itu adalah karangannya yang terakhir kali ia berikan padaku. Sekarang aku benar-benar telah menghindar darinya. Aku tak mau mengenalnya kembali.” Jelas Nina tanpa sungkan dan meneteskan air mata. “Kau mengenalnya Tina?”tanya Nina.
“Tidak, hanya saja nama itu tidak asing bagiku.” Jawab Tina
“Ya. Beberapa buku yang tertata rapi di rak bukumu adalah hasil karangannya, bahkan kau sering menggunakannya untuk referensi” jelas Nina
“Masya Allah, mengapa kau tega meninggalkannya? Hasil karyanya sangat bagus dan menarik, sepertinya ia laki-laki yang sholeh” tanya Tina keheranan
“Taukah Tina, ia telah menyakitiku. Sewaktu itu aku hanya ingin ia menikahiku, namun entah mengapa keraguan itu membuatku mengurungkan niat sehingga kami hanya sebatas pacaran. Awalnya kami baik-baik saja, namun setelah sekian bulan ia sering sekali marah tanpa sebab, bahkan ia pernah memaki-maki keluargaku sebagai pelacur dan rumahku tempat pelacuran. Entah apa yang membuatnya berfikir demikian, benar-benar gila dan tidak masuk akal. Sesekali aku pernah memergokinya keluar dari club malam, ia dalam keadaan mabuk dengan seorang wanita yang auratnya terbuka. Saat itu hatiku merasa hancur, dan saat itu pula aku berjanji untuk meninggalkannya.” Jelas Nina
Nina memeluk Tina erat-erat, dari kejauhan mereka terlihat sahabat yang sangat romantic, sampai akhirnya senja menyelimuti langit-langit.

“Aku masih sangat menintainya, aku selalu sabar menantinya. Namun, ia cinta yang tak membuahkan manfaat untukku dan keluargaku. Ia hanya akan menambah beban pikiranku, menyesakkan dadaku, mengeringkan air mataku. Maka, aku terpaksa meninggalkanmu, untuk sebuah impian dan hubungan yang lebih baik.”

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Ads