Pages

lokana firda. Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah seorang perempuan yang ibu lahirkan pada tanggal 5 Februari. saya sangat menyukai dunia sains dalam kajian kehidupan. hingga akhirnya jatuhlah pilihan hidup saya untuk mengarungi dunia Matematika yang dikomparasikan dengan dunia pendidikan. sehingga dengan buah hasil ilmu yang saya kaji, saya dapat mengaplikasikan sebagai Pendidik Matematika. Untuk Muhammadiyah, Untuk Islam dan Bangsa
y

cursor

Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

bunga mawar

RSS
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Merubah Inspirasi menjadi sebuah coretan tangan

Perjalanan menuju negeri Gajah Putih

Bandara LCCT Malaysia

Pesawat mengalami delay dan berangkat tepat pukul 12.40 WIB. Pesawat mendarat tepat pukul 15.10 WIB atau 16.10 waktu setempat di Bandara LCCT Malaysia. Sebelum melanjutkan perjalanan, kami ikut antrian panjang untuk cek in paspor di Malaysia. Perjalanan dengan naik jalur darat ke terminal Puduraya Malaysia. Perjalanan menuju terminal Puduraya nampak tak banyak kendaraan yang melintasi jalan tersebut. Entah karena hari menjelang sore atau memang jarang ada kendaraan yang melewati jalanan tersebut. Suasananya agak gersang, bus melaju cukup kencang layaknya melewati ringroad yang ada di Yogyakarta. Sesekali melihat tulisan-tulisan berbahasa Melayu yang kami mencoba untuk membahasakan sendiri.
Sampai di Puduraya kira-kira menjelang sholat Isya. Di Puduraya kami berhenti di samping bawah jembatan layang. Jalanan yang dihiasi lampu-lampu jalan yang membuat kota ini terlihat cerah kecoklatan. Menyeberangi jalan besar dengan membawa tumpukan koper besar-besar menuju terminal Puduraya. Kami kehausan dan kelaparan. Sementara uang Ringgit Malaysia yang kami siapkan sangat terbatas. Tiket bas kami pesan seharga 70 Ringgit Malaysia. Tiket bas yang dipesan di stand-stand yang berjejer di Puduraya kehabisan untuk jurusan ke Hatyai –Thailand, sehingga saya, mbak Atika, Lisa dan Heru berangkat paling akhir, 10.45 waktu setempat (09.45 WIB). Namun, pukul 10.45 waktu setempat bas belum kunjung datang hingga pukul 11.00 lebih. Wajah lelah dan kantuk mulai menyerang hingga akhirnya bas datang. Kami bergegas menuju loket dengan koper yang beratnya 20 kiloan. Semua penumpang berlari. Kami kehilangan jejak mereka hingga akhirnya kami mencari dibeberapa loket yang berjejer di terminal tersebut. Alhasil kami tertinggal bas yang seharusnya kami tumpangi. Tiket kami sudah disobek oleh petugas, sehingga tidak bisa digunakan untuk bas berikutnya. Mana uang Ringgit Malaysia kami sudah benar-benar habis.
Alhamdulillah, Allah berkenan menolong. Setelah mondar-mandir mencari bus yang bisa kami tumpangi dan menunggu hingga pukul 00.40 WIB atau 01.40 dini hari waktu setempat. Akhirnya kami mendapat tumpangan bas. Bas berjalan membawa kami melintasi jalanan Malaysia sampai pukul 06.00 waktu setempat kami harus pindah bas hingga perbatasan Malaysia-Thailand.
Perjuangan ini tak henti sampai disini. Matahari mulai meninggi diatas langit perbatasan  Malaysia-Thailand. Kami turun di boardingpass untuk  cek paspor dan mendapatkan sebuah kertas yang saya sendiripun belum tau namanya. Kertas putih tersebut digunakan untuk membuat visa kerja dan berlaku selama 2 minggu di Thailand. Masih harus mengantri panjang dengan tentengan masing-masing koper yang beratnya dua puluh kiloan. Dibawah terik matahari yang menyengat, ditengah kerumunan orang-orang asing, dilanda kelaparan dan keringat lelah, sambil membawa koper-koper berat kami  menyusuri pinggir jalan trotoar yang berjerawat kurang lebih hampir 1km. hingga akhirnya kami mandapatkan kendaraan Van yang membawa kami ke Hatyai Plaza. Sehari tidak makan bahkan air minum sebotol kami harus membagikan empat orang. Van adalah sejenis mobil besar bentuknya seperti travel, mendapatkannya dengan membeli tiket di agen atau langsung naik seperti angkot. Udara Thailand sudah tercium, banyak sekali sesajen tertata persis di dekat ptung-patung. Disini mayoritas memeluk agama Budha. Jalanan pun tidak begitu ramai kendaraan. Perjalanan kurang lebih 2 jam. Perjalanan yang menegangkan hahahaaaaaa.....


Berjalanlah menuju tempat hijrahmu dengan sabar dan tenang. Di sana akan banyak kau temukan hal baru. Disinilah Allah memberikan nikmat yang tak pernah kau tau yang kau rasakan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Ads